Minggu, 21 April 2013

http://www.authorstream.com/Presentation/hernirahmawati-1748065-lingkungan-plh/

Pentingnya mempelajari biologi ICT


PENERAPAN MEDIA GAMBAR DENGAN PENDEKATAN
INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
TIK saat ini berkembang sangat pesat,dapat mempengaruhi segala aktivitas kehidupan.oleh karna itu pemanfaatan TIK harus diperkenalkan kepada siswa agar mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar,dan aspek kehidupan sehari-hari dan agar bisa memanfaatkan TIK secara optimal dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman. Keberhasilan dalam pendidikan selalu berhubungan erat dengan kemajuan suatu bangsa yang berdampak meningkatnya kesejahteraan kehidupan masyarakat.
Departemen pendidikan Nasional telah memasukkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kurikulum 2004.yang bertujuan agar meningkatkan Kualitas proses Pengajaran,kualitas penilaian kemajuan.Proses pembelajaran akan berhasil dengan efektif apabila komunikasi bisa berjalan dan berproses dengan baik.Sumber belajar yang ada ,yang dapat digunakan adalah media pelajaran atau alat bantu pelajaran.Penyampaian materi dalam bentuk ceramah menimbulkan kejenuhan,kesalahan persepsi,dan kurang menarik perhatian siswa.untuk memperoleh hasil pembelajaran biologi yang optimal maka diperlukan peningkatan mutu pendidikan.pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk belajar.Dalam proses belajar ada 4 komponen yang mempengaruhi keberhasilan siswa :Bahan belajar ,Suasana belajar,Sumber-sumber belajar,dan Media pembelajaran.salah satu media pembelajaran adalah media gambar yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.dengan menggunakan media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan atau informasi serta meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
Pembelajaran biologi kurang optimal.Hal ini ditunjukkan karna:
1.      Siswa kurang fokus pada saat proses pembelajaran berlangsung
2.      Siswa kurang memperhatikan guru dan cenderung ramai
3.      Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran
4.      Penggunaan sarana dan prasarana disekolah kurang optimal seperti LCD
Hal ini dikarenakan guru pada saat mengajar masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional yang sangat terbatas pada informasi yang diberikan oleh guru kepada siswa,sehingga aktivitas belajar siswa kurang berkembang.siswa hanya mendengar apa yang diucapkan oleh guru kemudian mencatat dan menghafal.hal ini akan berakibat proses pembelajaran yang ada dikelas kurang efektif dan akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Minggu, 07 April 2013

Ekosistem--Ekologi


1.Pengertian Ekologi
Kata yunani “oikos” berarti rumah atau tempat hidup. Dari oikos muncul kata ekonomi yang boleh diartikan “pengelola financial tempat hidup” dan ekologi “pengelola lingkungan tempat hidup”. Istilah ekologi sudah dipakai pada tahun 1869 oleh Ernst Haeckal, seorang ahli Biologi jerman untuk menanamkan suatu cabang biologi, yaitu ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam kesatuannya dengan tempat hidupnya.
Secara luas Ekologi adalah ilmu yang membicarakan tentang spektrum hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya serta antara kelompok-kelompok organisme. Semua organisme berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan spesies nya, dengan spesies lain dan dengan lingkungan fisik dan kimia tempat hidupnya. Dalam proses ini, organisme saling mempengaruhi satu dengan lainnya dan dengan lingkungan di sekitarnya.begitu pula berbagai faktor lingkungan mempengaruhi kegiatan organisme.
dengan demikian menentukan perubahan komposisi dan adaptasi organisme dalam suatu daerah yang berada dibawah pengaruh tersebut.sebagai contoh, faktor fisik yang beraksi pada pantai berkarang yaitu ombak dan gerakan di dasar bukan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi organisme-organisme kecil yang terapung dilaut terbuka. Oleh karena itu, masing-masing daerah mengandung organisme dan cara adaptasi yang berbeda.
2.Komponen-komponen ekosistem
Suatu ekosistem adalah suatu unit fungsional dari berbagai ukuran yang tersusun dari bagian-bagian yang hidup dan tidak hidup, yang saling berinteraksi. Bagian-bagian komponen dan sistem secara keseluruhan berfungsi berdasarkan suatu urutan kegiatan yang menyangkut energi dan pemindahan energi. Dengan beberapa perkecualian, sumber energi yang azali adalah matahari. Energi dari matahari ditangkap oleh komponen ototrofik yaitu tumbuh-tumbuhan hijau. Energi yang tertangkap disimpan dalam ikatan kimia zat organik taman, yang merupakan makanan yang mendorong terus berjalannya komponen heterotrofik sistem tersebut. Organisme heterotrofik meliputi semua bentuk-bentuk kehidupan yang lain, yang mendapatkan energinya dengan cara mengkonsumsi tumbuhan ototrofik atau disebut organisme pemakan tumbuhan. Pengaturan ototrof dan urutan tingkat-tingkatan heterotrof serupa itu disebut struktur trofik, sedangkan setiap urutan tingkatan konsumen disebut tingkatan trofik. Struktur trofik adalah suatu ciri khas semua ekosistem. Tingkatan trofik yang pertama disebut ototrofik atau tingkatan produsen,dimana energi pada awalnya ditangkap dan di simpan dalam senyawa-senyawa organik. Sementara energi dipindahkan dari suatu tingkatan ke tingkatan berikutnya dalam sistem tersebut, sebagai besar energi tersebut hilang sebagai panas dan terpakai dalam proses metabolisme oleh organisme. Oleh karena itu semua tingkatan di atas tingkatan kedua terdiri dari karnivora atau omnivora. Ditiap-tiap tingkatan trofik atau populasi,jumlah materi yang hidup pada setiap saat disebut hasil tetap (standing crop).
          Komponen terakhir dari struktur trofik suatu ekosistem adalah pengurai atau dekomposer.pengurai ini adalah organisme,terutama bakteri, yang memecah molekul organik yang kompleks dari organisme mati, menjadi molekul sederhana sehingga dapat digunakan lagi oleh ototrof. Pengurai beraksi pada semua tingkatan trofik.
          Ekologi saling berkaitan dengan ekosistem, komponen penyusunnya yaitu abiotik dan biotik Faktor abiotik antara lain suhu,  air,  kelembaban,  cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
3.Ruang lingkup
   Ruang lingkup ekologi meliputi beberap unit dalam spectrum biologi. Unit unit lingkup ekologi tersebut berturut turut dari kecil ke besar adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem dan bIosfer.
A.    Individu
     Individu adalah satuan makhluk hidup dari satu jenis (spesies) tertentu. Misalnya satu tumbuhan rumput, seekor belalang, seekor burung puyuh, atau seekor ular.

B.     Populasi
     Populasi adalah sekelompok individu sejenis pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya populasi rumput, populasi belalang, populasi puyuh atau populasi ular.
C.     Komunitas
     Komunitas adalah sekelompok makhluk hidup yang terdiri atas berbagai populasi yang saling berinteraksi sesamanya pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya:
1.    Komunitas padang rumput meliputi populasi rumput, populasi belalang,  populasi burung puyuh, populasi ular.
2.    Komunitas kolam meliputi populasi ganggang, populasi siput, populasi ikan.



D.  Ekosistem
     Ekosistem adalah suatu kondisi hubungan interaksi (timbal balik) atau interdepensi (saling ketergantungan) baik di dalam lingkungan biotik (komunitas) maupun antara komunitas dan lingkungan abiotiknya (fisik dan kimiawi) pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya ekosistem kolam, ekosistem pantai, ekosistem hutan rawa gambut.
Tempat ekosistem di lapisan bumi disebut biosfer.
Tempat hidup suatu organisme disebut habitat.
     Posisi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu yang merupakan akibat adaptasi morfologi, fisiologi serta perilaku spesifik dari organisme itu disebut relung (niche). Secara biologis dapat dikatakan bahwa relung adalah profesi organisme dalam lingkungan hidupnya.
Ada dua macam habitat organisme, yaitu
1)      Habitat daratan atau ekosistem perairan (aqualitik)

2)        Habitat perairan atau ekosistem daratan (terestrial)
          ilmu ekologi merupakan bagian dari ilmu hayati atau ilmu biologi. Ruang lingkup ekologi dapat dijelaskan dengan melihat spectrum ilmu biologi yang menggambarkan aras-aras atau tingkatan organisasi kehidupa biota seperti bagan berikut:
4. Tingkatan Organisme
          Ekosistem terbentuk berrawal dari terbentuknya makromolekul , kemudian menjadi protoplasma, sel, jaringan, organ tubuh, sampai kemudian menjadi organisme atau makhluk hidup. Kumpulan dari organisme yang sama, kemudian menjadi suatu populasi, dan selanjutnya kumpulan berbagai populasi akan membentuk komunitas, misalnya komunitas manusia, komunnitas hewan dan tumbuh-tumbuhan. Gabungan kerja sama dan interaksi antara komunitas satu dengan komunitas lainnya akan membentuk suatu ekosistem. Ilmu ekologi pada dasarnya mempunyai cakupan atau ruang lingkup studi pada aras atau tingkatan organisme-organisme tertentu yaitu mulai dari populasi , komunitas hingga biosfer.
5. Tujuan Ekologi
Menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
6.Permasalahan Ekologi
a.       Bencana Alam
b.      Global Warming
c.       Pencemaran Lingkungan
d.      Kerusakan Hutan
e.       Penurunan  Keanekaragaman Hayati
f.       Kualitas Air
g.      Pengaruh Industri
h.      Persampahan
7. Penyelesaian Permasalahan Dalam Ekologi
Untuk menyelesaikan permasalahan ekologi adalah dengan cara menjaga lingkungan agar tetap melestrikan ekosistem pada porsinya masing-masing, tidak merusak ekosistem yang sudah ada dan tidak merusak spesies yang ada pada ekosistem tersebut.
8. Hambatan
Kurangnya kesadaran dari manusia untuk menjaga kelestarian ekosisitem dan kurangnya dukugan dari pihak yang terkait, seperti pemeritahan dan oknum tertentu.



9. Konsep Ekosistem
          Suatu konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu suatu system ekologi yang terbentuk oleh hubungan timba balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi system terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi membetuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus informasi antara komponen dalam ekosistem  itu. Pernyataan organisme-organisme hidup dan lingkungan tak hidup berhubungan erat tak terpisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Masing-masing komponen mempunyai fungsi atau relung. Masing- masing komponen melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem itupun terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukan , ekosistem  tersebut ada dalam suatu keseimbangan  tertentu. Keseimbngan itu tidaklah bersifat statis, melaikan dinamis .
          Satuan yang mencakup semua organisme (komunitas) di dalam suatu daerah yang saling mempengaruhi dengan lingkungan fisiknya sehingga arus energi mengarah ke struktur makanan, keanekaragaman biotik, dan daur-daur bahan yang jelas (yakni, pertukaran bahan-bahan antara bagian-bagian yang hidup dan tidak hidup) di dalam sistem, merupakan system ekologi atau ekosistem. Dari segi makanan (trophe=makanan) ekosistem memiliki dua komponen (yang biasanya secara sebagian-sebagian terpisah dalam waktu dan ruang), komponen autotrofik (autotrofik = memberi makanan sendiri), dalam mana pengikatan energi sinar, penggunaan senyawa-senyawa anorganik sederhana, dan membangun senyawa senyawa kompleks yang menonjol, dan komponen heterotrofik (heterotrofik = memakan yang lainya) dalam mana pemakaian, pengaturan kembali, dan perombakan bahan-bahan yang komplekslah yang menonjol. Guna keperluan deskrkiptif ada baiknya mengetahui komponen-komponen berikut ini yang merupakan bagian ekosistem:
a)       Senyawa anorganik (C,N, CO2, H2O, dan sebagainya),
b)       Senyawa organik ( protein, karbohidrat, lemak, dan sebagainya),
c)      .Resim iklim (temperature dan faktor-faktor lainya),
d)       Produsen konsumen-konsumen autotrofik, sebagian tumbuhan hijau yang mampu  membuat makanan dari senyawa-senyawa anorganik yang sederhana,
e)      . Makrokonsumen atau fagotrof-fagotrof organisme-organisme heterotrofik, terutama binatang-binatang yang mencernakan organism-organisme lain atau butiran-butiran bahan organik,
f)       . Mikrokonsumen saprotrof-saprotrof, organisme heterotrofik terutama bakteri dan cendawan yang merobak senyawa kompleks dari protoplasma mati.
Dari segi fungsional ekosistem dapat dengan baik dianalisis menurut segi berikut:
          1. sirkuit-sirkuit energi,
          2. Rantai-rantai makanan,
          3. Pola-pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang,
          4. Daur-daur makanan (biogeokimiaa),
          5. Perkembangan dan evolusi,
          Ekosistem adalah satuan fungsional dasar dalam ekologi, karena memasukkan baik organisme biotik maupun abiotik, masing-masing mempegaruhi sifat-sifat yang lainya dan keduanya perlu untuk pemeliharan kehidupan seperti kita miliki diatas bumi ini.  
          Suatu ekosistem dapat dibagi dalam beberapa sub-ekosistem. Misalnya, ekosistem bumi kita dapat dibagi dalam sub-ekosistem lautan, sub ekosistem daratan, sub-ekosistem danau, dan sub-ekosistem sungai. Sub ekosistem daratan dapat pula dibagi dalam bagian-bagian sub-ekosistem hutan, sub ekosistem belukar, sub-ekosistem padang pasir. Contoh-contoh:
1.      Kolam
          Kolam sebagai keseluruhan merupakan suatu ekosistem, dengan menangguhkan pengkajian populasi-populasi di dalam kolam. Kolam tidak hanya merupakan tempat hidup binatang-binatang dan tumbuhan saja, melainkan tumbuhan dan binatang-binatang itu membetuk bahwa kolam itu adalah sesuatu. Jadi, sebuah botol yang penuh dengan air kolam atau satu sendok lumpur dari dasar merupakan campuran dari organisme hidup, baik tumbuhan maupun binatang maupun senyawa-senyawa organik dan organik. Meskipun kompleks, ekosistem kolam dapat direduksi menjadi beberapa satuan dasar seperti:
a)      Senyawa-senyawa abiotik
a.       Adalah senyawa-senyawa anorganik dan organik dasar, seperti misalnya air, karbondioksida, oksigen, kalsium, nitrogen, dan garam-garam fosfor, asam-asam amino dan humik dan sebagainya. Sebagian kecil dari bahan makanan.
b)      Organisme-organisme produsen
a.       Di dalam kolam produsen dapat terdiri dari dua tipe utama: 1. Tumbuh-tumbuhan berakar atau tumbuh-tumbuhan terapung besar yang umumnya hanya tumbuh pada air dangkal dan 2. Tumbuh-tumbuhan terapung kecil, biasanya algae (ganggang) disebut fitoplankton.
b.      Organisme-organisme makrokonsumen
c.       Binatang-binatang seperti misalkan larva serangga, ketam-ketaman dan ikan.makrokonsumen-makrokonsymen pertama makan langsung tumbuh-tumbuhan hidup atau sisa-sisa tumbuhan-tumbuhan, dan terdiri dari dua tipe, yakni zooplankton dan bentos menyerupai kedua tipe produsen. Konsumen kedua seperti serangga pemangsa dan ikan-ikan buruan.tipe konsumen lain yang penting adalah detrivore, yang hidup dari “hujan” hasil pembusukan bahan organic dari lapisan-lapisan autotrofik di atasnya.
c)      Organisme-organisme saprotrofik
seperti bakteri air, flagelata, dan cendawan yang tersebar diseluruh kolam, beberapa bakteri dan cendawan bersifat pathogen karena menyerap organisme-organisme hidup dan menyebabkan penyakit, sebagian besar mulai menyerap hanya setelah organisme tadi mati.
2.      Satuan daerah aliran
          Meskipun kolam tampaknya dapat memenuhi keperluan sendiri dipandang dari segi komponen-komponen biologi,laju metabolismenya dan kematapan nisbinya untuk jangka waktu tahunan sangat ditentukan oleh masukan energy sinar matahari dan terutama sekali oleh laju pemasukan air dan bahan-bahan dari daerah aliran. Pengaliran masuk neto bahan-bahan sering kali terjadi terutama apabila tubuh-tubuh perairannya kecil atau pengaliran keluar terbatas. Apabila manusiameningkatkan erosi tanah atau memasukan jumlah bahan organic air atau pembuangan limbah-limbah pada laju yang tidak dapat diterima, akumulasi yang cepat dari bahan-bahan demikian dapat merusak system. Penyebab dan pemecahan masalah pencemaran air  tidak akan ditemukan hanya dengan melihat ke dalam air saja, biasanya pengelolahan daerah aliran yang buruklah yang menghancurkan sumber-sumber air kita. Taman Nasioanal Everglade yang terletak di florida selatan adalah contoh yang baik bagi keperluan ini untuk melihat seluruh wahana pengairan.
3.      Padang rumput
          Setelah menekankan ketergantungan kolam pada lahan , kita sekarang akan mengalihkan perhatian sebentar mengenai ekosistem daratan. Meskipun padang rumput tampaknya sangat berbeda dari kolam dan alat-alat yang berbeda yang diperlukan untuk mempelajarinya, Kedua tipe ekosistem tersebut sebenarnya memiliki struktur dasar yang sama dan keduanya berfungsi dalam cara yang sama juga apabila kita menanggapnya system itu sebai keseluruhan. Perbedaan yang sangat mencolok antara ekosistem darat dan air adalah pada ukuran tumbuh-tumbuhan hijau. Autotrof-autotrof darat cenderung lebih sedikit tetapi jauh lebih besar, baik sebagai individu-individu dan sebagai biomas persatuan luas daerah.

9. Homeostatis Ekosistem
          Ekosistem mampu memelihara dan mengatur dirinya sendiri seperti juga yang dilakukan oleh komponen-komponen populasi dan organism-organismenya. Jadi, cybernetics (pandu atau pengatur), ilmu pengendalian, mempunyai penerapan yang penting didalam ekologi terutama karena manusia makin cenderung untuk mengacaukan pengendalian alam atau berusaha menggantikan mekanisme buatan terhadap mekanisme alam. Homeostatis (homeo = sama, stastis = berdiri) merupakan istilah yang umumnya diterapkan kepada kecenderungan system-sistem biologi untuk bertahan terhadap perubahan-perubahan dan tetap berada di dalam keadaan keseimbangan.
          Homeostatis pada tingkat organisme merupakan pengertian yang telah diketahui di dalam fisologi. Bahwa keseimbangan antara organisme-organisme dan lingkungan dapat dipertahankan oleh faktor-faktor yang tahan perubahan di dalam sistem sebagai keseluruhan. Telah banyak ditulis mengenai “keseimbangan alam” ini, tetapi dengan adanya perkembangan metode-metode yang baik untuk pengukuran laju-laju dari fungsi seluruh system yang baru-baru ini saja yang telah membuat titik permulaan di dalam pengertian mengenai mekanisme-mekanisme yang terlibat.
          Contoh dari hemeostatis seperti populasi-populasi yang diatur oleh kerapatan, yang mengumpan balik dengan jalan mekanisme perilaku untuk mengurangi dan meningkatkan laju reproduksi (efektor) dan karenanya memelihara besarnya populasi (kuantitas yang dikendalikan) di dalam batas-batasan yang pasti.Gagasan mengenai ekosistem dan realisasi bahwa manusia adalah bagiannya dan bukan terpisah dari, daur-daur “biogeokimia”yang kompleks dengan meningkatkanya kekuatan untuk mengubah daur-daur itu merupakan konsep-konsep dasar terhadap ekologi mutakhir dan juga merupakan segi-segi dari pandangan yang sangat penting di dalam urusan-urusan kemanusian umumnya. Konservasi-konservasi sumber daya alam, penerapan praktis yang paling penting dari ekologi, harus dibangun di sekitar pandangan-pandangan itu. Jadi, seandainya pengertian mengenai system-sistem ekologi dan tanggung jawab moral diantara manusia dapat diselaraskan dengan kekuatan manusia untuk mempengaruhi perubahan-perubahan.
          Ekosistem merupakan konsep ekologi terpenting. Manusialah yang merupakan perantara geologik, dan bukan binatang yang tidak sebanyak manusia itu, yakni karena terlalu banyak di bawah pengaruh umpan balik positif, dan karena itu harus menjadi sasaran umpan balik negatif. Alam dengan bantuan kecerdikan kita dapat menguasai keperluan fisiologik limbah manusia, tetapi alam tidak memiliki mekanisme homeostatis untuk menaklukan bulldozer, beton-beton, dan jenis udara agroindustri, air dan pencemaran tanah yang akan sukar untuk menahannya selama populasi manusia sendiri tetap di luar pengendalian.
10. Siklus Materi dan Ekologi dalam Ekosistem

Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organisme-organisme dan lingkungan.

A.SIKLUS BAHAN
          Telah kita ketahui bahwa energi akan diambil dari ekosistem pada saat melewati lingkungan rantai makanan. Sistem tersebut tidak akan terus berfungsi tanpa masukan energi yang tetap dari luar. Dengan kata lain, tidak ada siklus energi, tetapi hal ini tidak berlaku untuk bahan. Bahan yang sama dapat dipakai berulang-ulang . Jadi dapat berulang-ulan melewati ekosistem secara tak terbatas.

     B.SIKLUS KARBON
          CO2 yang terkandung dalam atmosfer dan larut dalam airmembentuk persediaan C anorganik. Fotosintesa , terutama oleh tanaman hijau, yang mengekstrak C dari cadangan batuan arang ini tercampur ke dalam molekul organik komplek sebagai ciri bahan untuk hidup. Beberapa molekul organik ini segera terurai lagi dan C nya dilepaskan  sebagai Co2  oleh tanaman dalam respirasi, atau diubah dalam bentuk yang lebih kompleks dalam bahan sisa atau tetap berada dalam hewan samapi mati. Biasanya sisa tanaman dan bahan mati dari tanaman maupun hewan diuraikan oleh pengurai , dan C nya dilepaskan sebagai CO2. C mengikuti jalan pendek yang hanya mencakup 1-2 tingkatan tropis maupun jalan panjang yang mencangkup 3,4 atau 5 tingkat tropis atau lebih, akan kembali sebagai CO2 ke udara atau air segera setelah terjadi. Karbon selalu bergerak dari cadangan anorganik ke sistem hidup dan kembali lagi.
C.SIKLUS NITROGEN
          Nitrogen membangun 78% udara , Tetapi nitrogen mempunyai aktifitas biologi yang sangat kecil. Tetapi ada beberapa mikro oeranisme yaitu beberapa bakteri, alga biru, alga hijau dan beberapa kelompok jamur yang menggunakan nitrogen dalam sintesis bahan yang dapat digunakan oleh organisme yang lain. Proses ini disebut fiksasi nitrogen . Walaupun beberapa fiksasi  bisa juga terjadi akibat pelepsan listrik, seperti petir, namun jumlahnya adalah kecil dan fiksasi nitrogen biologis oleh mikro organisme itulah yang menyediakan nitrogen terpakai untuk ekosistem bumi.
D.SIKLUS PHOSPAT
          Mineral lain yang penting dalam kehidupan adal;sah phospat , seperti nitrogen , phospat adalah satu-satunya unsur utama dalam pupuk komersil. Berbeda dengan karbon dan nitrogen diamana cadangannya ada di udara , phospat  mempunyai cadangan dalam karang.
https://www.google.com/search?q=siklus+bahan+ekologi&hl=id
E.SIKLUS AIR
          Bila air hujan jatuh di tanah, segera menguap kembali ke udara. Dari air yang tidak segera menguap, diantaranya ada yang diserap tanaman atwau diminum hewan, ada yang mengalir pada permukaan tanah menjadi aliran air atau danau, dan ada yang menembus tanah ke tingkat air di bawah.
          Air pada aliran air dan danau maupun air sub permukaan kemudian mengalir ke laut.Siklus air yang tak pernah berhenti dari bumi sebagaqi hujan kembali ke atmosfer melalui evaporasi dan kembali lagi ke bumi melalui hujan mempertahankan lingkungan air murni dan memberikan suplai kebutuhan air lagi ke bumi.Siklus air adalah faktor utama yang mengubah suhu dan menjadi alat pengangkut bagi berbagai unsur kimia dalam ekosistem.
https://www.google.com/search?q=siklus+air&hl=id






11. Kesimpulan
Ekosistem  menentukan perubahan komposisi dan adaptasi organisme dalam suatu daerah yang berada dibawah pengaruh tersebut.sebagai contoh, faktor fisik yang beraksi pada pantai berkarang yaitu ombak dan gerakan di dasar bukan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi organisme-organisme kecil yang terapung dilaut terbuka. Oleh karena itu, masing-masing daerah mengandung organisme dan cara adaptasi yang berbeda. Ekosistem mampu memelihara dan mengatur dirinya sendiri seperti juga yang dilakukan oleh komponen-komponen populasi dan organism-organismenya. Jadi, cybernetics (pandu atau pengatur), ilmu pengendalian, mempunyai penerapan yang penting didalam ekologi terutama karena manusia makin cenderung untuk mengacaukan pengendalian alam atau berusaha menggantikan mekanisme buatan terhadap mekanisme alam. Homeostatis (homeo = sama, stastis = berdiri) merupakan istilah yang umumnya diterapkan kepada kecenderungan system-sistem biologi untuk bertahan terhadap perubahan-perubahan dan tetap berada di dalam keadaan keseimbangan.

10. Saran
Agar ekosistem menjadi seimbang sebaiknya manusia lebih menjaga alamnya dan tidak merusak ekosistem. Manusia juga seharusnya lebih melestarikan lingkungan nya dengan menjaga keanekaragaman lingkungan nya.



 DAFTAR PUSTAKA
Ø  Soemarwoto otto.2001.Ekologi lingkungan hidup dan pembangunan.jakarta:djembatan
Ø  Nyabakken W James.1998.biologi laut suatu pendekatan ekologi.jakarta:PT Gramedia
Ø  Larry wolf Naughton.1998.Ekologi umum.UGM Press
Ø  Irwan djamal zoeraini.2012.prinsip prinsip ekologi,ekosistem,lingkungan,dan pelestariannya.Bumi aksara
Ø  Hohnholz juergen.1988.ekologi.yayasan obor indonesia
Ø  prawiro H.Ruslan “ekologi lingkungan pencemaran” salatig, 1 januari 1979
Ø  heddy sowasno.soemitro sutiman.1986.Pengantar ekologi.Rajawali jakarta
Ø  odum eugene.1996.Dasar-dasar ekologi.UGM Press