1.Pengertian
Ekologi
Kata yunani “oikos” berarti rumah
atau tempat hidup. Dari oikos muncul kata ekonomi yang boleh diartikan
“pengelola financial tempat hidup” dan ekologi “pengelola lingkungan tempat
hidup”. Istilah ekologi sudah dipakai pada tahun 1869 oleh Ernst Haeckal,
seorang ahli Biologi jerman untuk menanamkan suatu cabang biologi, yaitu ilmu
yang mempelajari makhluk hidup dalam kesatuannya dengan tempat hidupnya.
Secara luas Ekologi adalah ilmu
yang membicarakan tentang spektrum hubungan timbal balik antara organisme dan
lingkungannya serta antara kelompok-kelompok organisme. Semua organisme
berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan spesies nya, dengan spesies lain
dan dengan lingkungan fisik dan kimia tempat hidupnya. Dalam proses ini, organisme
saling mempengaruhi satu dengan lainnya dan dengan lingkungan di
sekitarnya.begitu pula berbagai faktor lingkungan mempengaruhi kegiatan
organisme.
dengan demikian menentukan perubahan komposisi dan
adaptasi organisme dalam suatu daerah yang berada dibawah pengaruh
tersebut.sebagai contoh, faktor fisik yang beraksi pada pantai berkarang yaitu
ombak dan gerakan di dasar bukan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
organisme-organisme kecil yang terapung dilaut terbuka. Oleh karena itu, masing-masing
daerah mengandung organisme dan cara adaptasi yang berbeda.
2.Komponen-komponen
ekosistem
Suatu ekosistem adalah suatu unit
fungsional dari berbagai ukuran yang tersusun dari bagian-bagian yang hidup dan
tidak hidup, yang saling berinteraksi. Bagian-bagian komponen dan sistem secara
keseluruhan berfungsi berdasarkan suatu urutan kegiatan yang menyangkut energi
dan pemindahan energi. Dengan beberapa perkecualian, sumber energi yang azali
adalah matahari. Energi dari matahari ditangkap oleh komponen ototrofik yaitu
tumbuh-tumbuhan hijau. Energi yang tertangkap disimpan dalam ikatan kimia zat
organik taman, yang merupakan makanan yang mendorong terus berjalannya komponen
heterotrofik sistem tersebut. Organisme heterotrofik meliputi semua
bentuk-bentuk kehidupan yang lain, yang mendapatkan energinya dengan cara
mengkonsumsi tumbuhan ototrofik atau disebut organisme pemakan tumbuhan. Pengaturan
ototrof dan urutan tingkat-tingkatan heterotrof serupa itu disebut struktur
trofik, sedangkan setiap urutan tingkatan konsumen disebut tingkatan trofik. Struktur
trofik adalah suatu ciri khas semua ekosistem. Tingkatan trofik yang pertama
disebut ototrofik atau tingkatan produsen,dimana energi pada awalnya ditangkap
dan di simpan dalam senyawa-senyawa organik. Sementara energi dipindahkan dari
suatu tingkatan ke tingkatan berikutnya dalam sistem tersebut, sebagai besar
energi tersebut hilang sebagai panas dan terpakai dalam proses metabolisme oleh
organisme. Oleh karena itu semua tingkatan di atas tingkatan kedua terdiri dari
karnivora atau omnivora. Ditiap-tiap tingkatan trofik atau populasi,jumlah
materi yang hidup pada setiap saat disebut hasil tetap (standing crop).
Komponen
terakhir dari struktur trofik suatu ekosistem adalah pengurai atau
dekomposer.pengurai ini adalah organisme,terutama bakteri, yang memecah molekul
organik yang kompleks dari organisme mati, menjadi molekul sederhana sehingga
dapat digunakan lagi oleh ototrof. Pengurai beraksi pada semua tingkatan
trofik.
Ekologi
saling berkaitan dengan ekosistem, komponen penyusunnya yaitu abiotik dan
biotik Faktor abiotik antara lain suhu,
air, kelembaban, cahaya,
dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
3.Ruang lingkup
Ruang
lingkup ekologi meliputi beberap unit dalam spectrum biologi. Unit unit lingkup
ekologi tersebut berturut turut dari kecil ke besar adalah individu, populasi,
komunitas, ekosistem dan bIosfer.
A. Individu
Individu
adalah satuan makhluk hidup dari satu jenis (spesies) tertentu. Misalnya satu
tumbuhan rumput, seekor belalang, seekor burung puyuh, atau seekor ular.
B. Populasi
Populasi
adalah sekelompok individu sejenis pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya
populasi rumput, populasi belalang, populasi puyuh atau populasi ular.
C. Komunitas
Komunitas
adalah sekelompok makhluk hidup yang terdiri atas berbagai populasi yang saling
berinteraksi sesamanya pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya:
1. Komunitas padang rumput meliputi
populasi rumput, populasi belalang, populasi burung puyuh, populasi
ular.
2. Komunitas kolam meliputi populasi
ganggang, populasi siput, populasi ikan.
D. Ekosistem
Ekosistem
adalah suatu kondisi hubungan interaksi (timbal balik) atau interdepensi
(saling ketergantungan) baik di dalam lingkungan biotik (komunitas) maupun
antara komunitas dan lingkungan abiotiknya (fisik dan kimiawi) pada suatu
tempat dan waktu tertentu. Misalnya ekosistem kolam, ekosistem pantai,
ekosistem hutan rawa gambut.
Tempat ekosistem di lapisan bumi
disebut biosfer.
Tempat hidup suatu organisme disebut
habitat.
Posisi
atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu yang
merupakan akibat adaptasi morfologi, fisiologi serta perilaku spesifik dari
organisme itu disebut relung (niche). Secara biologis dapat dikatakan bahwa
relung adalah profesi organisme dalam lingkungan hidupnya.
Ada dua macam habitat organisme,
yaitu
1) Habitat daratan atau ekosistem
perairan (aqualitik)
2)
Habitat perairan atau ekosistem daratan (terestrial)
ilmu ekologi merupakan bagian dari
ilmu hayati atau ilmu biologi. Ruang lingkup ekologi dapat dijelaskan dengan
melihat spectrum ilmu biologi yang menggambarkan aras-aras atau tingkatan
organisasi kehidupa biota seperti bagan berikut:
4. Tingkatan Organisme
Ekosistem terbentuk berrawal dari
terbentuknya makromolekul , kemudian menjadi protoplasma, sel, jaringan, organ
tubuh, sampai kemudian menjadi organisme atau makhluk hidup. Kumpulan dari
organisme yang sama, kemudian menjadi suatu populasi, dan selanjutnya kumpulan
berbagai populasi akan membentuk komunitas, misalnya komunitas manusia,
komunnitas hewan dan tumbuh-tumbuhan. Gabungan kerja sama dan interaksi antara
komunitas satu dengan komunitas lainnya akan membentuk suatu ekosistem. Ilmu
ekologi pada dasarnya mempunyai cakupan atau ruang lingkup studi pada aras atau
tingkatan organisme-organisme tertentu yaitu mulai dari populasi , komunitas
hingga biosfer.
http://ceritabiologi.wordpress.com/2012/06/10/ruang-lingkup
ekologi/http://agnazgeograph.wordpress.com/2013/02/10/ruang-lingkup-ekologi/
5. Tujuan Ekologi
Menunjukkan
suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk
keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor
fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
6.Permasalahan Ekologi
a.
Bencana
Alam
b.
Global
Warming
c.
Pencemaran
Lingkungan
d.
Kerusakan
Hutan
e.
Penurunan Keanekaragaman Hayati
f.
Kualitas
Air
g.
Pengaruh
Industri
h.
Persampahan
7. Penyelesaian Permasalahan Dalam Ekologi
Untuk menyelesaikan permasalahan ekologi
adalah dengan cara menjaga lingkungan agar tetap melestrikan ekosistem pada
porsinya masing-masing, tidak merusak ekosistem yang sudah ada dan tidak
merusak spesies yang ada pada ekosistem tersebut.
8. Hambatan
Kurangnya kesadaran dari manusia untuk
menjaga kelestarian ekosisitem dan kurangnya dukugan dari pihak yang terkait,
seperti pemeritahan dan oknum tertentu.
9. Konsep Ekosistem
Suatu
konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu suatu system ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timba balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekologi system terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu tempat yang
berinteraksi membetuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh
adanya arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Pernyataan organisme-organisme hidup dan
lingkungan tak hidup berhubungan erat tak terpisahkan dan saling mempengaruhi
satu sama lain. Masing-masing komponen mempunyai fungsi atau relung. Masing-
masing komponen melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan
ekosistem itupun terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukan , ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu. Keseimbngan itu tidaklah bersifat
statis, melaikan dinamis .
Satuan
yang mencakup semua organisme (komunitas) di dalam suatu daerah yang saling
mempengaruhi dengan lingkungan fisiknya sehingga arus energi mengarah ke
struktur makanan, keanekaragaman biotik, dan daur-daur bahan yang jelas (yakni,
pertukaran bahan-bahan antara bagian-bagian yang hidup dan tidak hidup) di
dalam sistem, merupakan system ekologi atau ekosistem. Dari segi makanan (trophe=makanan) ekosistem memiliki dua
komponen (yang biasanya secara sebagian-sebagian terpisah dalam waktu dan
ruang), komponen autotrofik
(autotrofik = memberi makanan sendiri), dalam mana pengikatan energi sinar,
penggunaan senyawa-senyawa anorganik sederhana, dan membangun senyawa senyawa
kompleks yang menonjol, dan komponen heterotrofik (heterotrofik = memakan yang
lainya) dalam mana pemakaian, pengaturan kembali, dan perombakan bahan-bahan
yang komplekslah yang menonjol. Guna keperluan deskrkiptif ada baiknya
mengetahui komponen-komponen berikut ini yang merupakan bagian ekosistem:
a) Senyawa anorganik (C,N, CO2, H2O,
dan sebagainya),
b)
Senyawa organik ( protein, karbohidrat, lemak,
dan sebagainya),
c)
.Resim iklim
(temperature dan faktor-faktor lainya),
d)
Produsen konsumen-konsumen
autotrofik, sebagian tumbuhan hijau yang mampu membuat
makanan dari senyawa-senyawa anorganik yang sederhana,
e)
. Makrokonsumen atau
fagotrof-fagotrof organisme-organisme heterotrofik, terutama binatang-binatang
yang mencernakan organism-organisme lain atau butiran-butiran bahan organik,
f)
. Mikrokonsumen
saprotrof-saprotrof, organisme heterotrofik terutama bakteri dan cendawan yang
merobak senyawa kompleks dari protoplasma mati.
Dari
segi fungsional ekosistem dapat dengan baik dianalisis menurut segi berikut:
1. sirkuit-sirkuit energi,
2. Rantai-rantai makanan,
3. Pola-pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang,
4. Daur-daur makanan (biogeokimiaa),
5. Perkembangan dan evolusi,
1. sirkuit-sirkuit energi,
2. Rantai-rantai makanan,
3. Pola-pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang,
4. Daur-daur makanan (biogeokimiaa),
5. Perkembangan dan evolusi,
Ekosistem
adalah satuan fungsional dasar dalam ekologi, karena memasukkan baik organisme
biotik maupun abiotik, masing-masing mempegaruhi sifat-sifat yang lainya dan
keduanya perlu untuk pemeliharan kehidupan seperti kita miliki diatas bumi
ini.
Suatu
ekosistem dapat dibagi dalam beberapa sub-ekosistem. Misalnya, ekosistem bumi
kita dapat dibagi dalam sub-ekosistem lautan, sub ekosistem daratan, sub-ekosistem
danau, dan sub-ekosistem sungai. Sub ekosistem daratan dapat pula dibagi dalam
bagian-bagian sub-ekosistem hutan, sub ekosistem belukar, sub-ekosistem padang
pasir. Contoh-contoh:
1. Kolam
Kolam sebagai keseluruhan merupakan
suatu ekosistem, dengan menangguhkan pengkajian populasi-populasi di dalam
kolam. Kolam tidak hanya merupakan tempat hidup binatang-binatang dan tumbuhan
saja, melainkan tumbuhan dan binatang-binatang itu membetuk bahwa kolam itu
adalah sesuatu. Jadi, sebuah botol yang penuh dengan air kolam atau satu sendok
lumpur dari dasar merupakan campuran dari organisme hidup, baik tumbuhan maupun
binatang maupun senyawa-senyawa organik dan organik. Meskipun kompleks,
ekosistem kolam dapat direduksi menjadi beberapa satuan dasar seperti:
a) Senyawa-senyawa
abiotik
a.
Adalah senyawa-senyawa
anorganik dan organik dasar, seperti misalnya air, karbondioksida, oksigen,
kalsium, nitrogen, dan garam-garam fosfor, asam-asam amino dan humik dan
sebagainya. Sebagian kecil dari bahan makanan.
b) Organisme-organisme
produsen
a.
Di dalam kolam produsen
dapat terdiri dari dua tipe utama: 1. Tumbuh-tumbuhan berakar atau
tumbuh-tumbuhan terapung besar yang umumnya hanya tumbuh pada air dangkal dan
2. Tumbuh-tumbuhan terapung kecil, biasanya algae (ganggang) disebut fitoplankton.
b. Organisme-organisme
makrokonsumen
c. Binatang-binatang
seperti misalkan larva serangga, ketam-ketaman dan
ikan.makrokonsumen-makrokonsymen pertama makan langsung tumbuh-tumbuhan hidup
atau sisa-sisa tumbuhan-tumbuhan, dan terdiri dari dua tipe, yakni zooplankton
dan bentos menyerupai kedua tipe produsen. Konsumen kedua seperti serangga
pemangsa dan ikan-ikan buruan.tipe konsumen lain yang penting adalah detrivore,
yang hidup dari “hujan” hasil pembusukan bahan organic dari lapisan-lapisan
autotrofik di atasnya.
c) Organisme-organisme
saprotrofik
seperti
bakteri air, flagelata, dan cendawan yang tersebar diseluruh kolam, beberapa
bakteri dan cendawan bersifat pathogen karena menyerap organisme-organisme
hidup dan menyebabkan penyakit, sebagian besar mulai menyerap hanya setelah
organisme tadi mati.
2. Satuan
daerah aliran
Meskipun kolam tampaknya dapat
memenuhi keperluan sendiri dipandang dari segi komponen-komponen biologi,laju
metabolismenya dan kematapan nisbinya untuk jangka waktu tahunan sangat ditentukan
oleh masukan energy sinar matahari dan terutama sekali oleh laju pemasukan air
dan bahan-bahan dari daerah aliran. Pengaliran masuk neto bahan-bahan sering
kali terjadi terutama apabila tubuh-tubuh perairannya kecil atau pengaliran
keluar terbatas. Apabila manusiameningkatkan erosi tanah atau memasukan jumlah
bahan organic air atau pembuangan limbah-limbah pada laju yang tidak dapat
diterima, akumulasi yang cepat dari bahan-bahan demikian dapat merusak system.
Penyebab dan pemecahan masalah pencemaran air
tidak akan ditemukan hanya dengan melihat ke dalam air saja, biasanya
pengelolahan daerah aliran yang buruklah yang menghancurkan sumber-sumber air
kita. Taman Nasioanal Everglade yang terletak di florida selatan adalah contoh
yang baik bagi keperluan ini untuk melihat seluruh wahana pengairan.
3. Padang
rumput
Setelah menekankan ketergantungan
kolam pada lahan , kita sekarang akan mengalihkan perhatian sebentar mengenai
ekosistem daratan. Meskipun padang rumput tampaknya sangat berbeda dari kolam dan
alat-alat yang berbeda yang diperlukan untuk mempelajarinya, Kedua tipe
ekosistem tersebut sebenarnya memiliki struktur dasar yang sama dan keduanya
berfungsi dalam cara yang sama juga apabila kita menanggapnya system itu sebai
keseluruhan. Perbedaan yang sangat mencolok antara ekosistem darat dan air
adalah pada ukuran tumbuh-tumbuhan hijau. Autotrof-autotrof darat cenderung
lebih sedikit tetapi jauh lebih besar, baik sebagai individu-individu dan
sebagai biomas persatuan luas daerah.
9. Homeostatis
Ekosistem
Ekosistem
mampu memelihara dan mengatur dirinya sendiri seperti juga yang dilakukan oleh
komponen-komponen populasi dan organism-organismenya. Jadi, cybernetics (pandu
atau pengatur), ilmu pengendalian, mempunyai penerapan yang penting didalam ekologi
terutama karena manusia makin cenderung untuk mengacaukan pengendalian alam
atau berusaha menggantikan mekanisme buatan terhadap mekanisme alam.
Homeostatis (homeo = sama, stastis = berdiri) merupakan istilah yang umumnya
diterapkan kepada kecenderungan system-sistem biologi untuk bertahan terhadap
perubahan-perubahan dan tetap berada di dalam keadaan keseimbangan.
Homeostatis
pada tingkat organisme merupakan pengertian yang telah diketahui di dalam
fisologi. Bahwa keseimbangan antara organisme-organisme dan lingkungan dapat
dipertahankan oleh faktor-faktor yang tahan perubahan di dalam sistem sebagai
keseluruhan. Telah banyak ditulis mengenai “keseimbangan alam” ini, tetapi
dengan adanya perkembangan metode-metode yang baik untuk pengukuran laju-laju dari
fungsi seluruh system yang baru-baru ini saja yang telah membuat titik
permulaan di dalam pengertian mengenai mekanisme-mekanisme yang terlibat.
Contoh
dari hemeostatis seperti populasi-populasi yang diatur oleh kerapatan, yang
mengumpan balik dengan jalan mekanisme perilaku untuk mengurangi dan
meningkatkan laju reproduksi (efektor) dan karenanya memelihara besarnya
populasi (kuantitas yang dikendalikan) di dalam batas-batasan yang pasti.Gagasan mengenai
ekosistem dan realisasi bahwa manusia adalah bagiannya dan bukan terpisah dari,
daur-daur “biogeokimia”yang kompleks dengan meningkatkanya kekuatan untuk
mengubah daur-daur itu merupakan konsep-konsep dasar terhadap ekologi mutakhir
dan juga merupakan segi-segi dari pandangan yang sangat penting di dalam
urusan-urusan kemanusian umumnya. Konservasi-konservasi sumber daya alam,
penerapan praktis yang paling penting dari ekologi, harus dibangun di sekitar
pandangan-pandangan itu. Jadi, seandainya pengertian mengenai system-sistem
ekologi dan tanggung jawab moral diantara manusia dapat diselaraskan dengan
kekuatan manusia untuk mempengaruhi perubahan-perubahan.
Ekosistem
merupakan konsep ekologi terpenting. Manusialah yang merupakan perantara
geologik, dan bukan binatang yang tidak sebanyak manusia itu, yakni karena
terlalu banyak di bawah pengaruh umpan balik positif, dan karena itu harus
menjadi sasaran umpan balik negatif. Alam dengan bantuan kecerdikan kita dapat
menguasai keperluan fisiologik limbah manusia, tetapi alam tidak memiliki
mekanisme homeostatis untuk menaklukan bulldozer, beton-beton, dan jenis udara
agroindustri, air dan pencemaran tanah yang akan sukar untuk menahannya selama
populasi manusia sendiri tetap di luar pengendalian.
10. Siklus
Materi dan Ekologi dalam Ekosistem
Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara organisme-organisme dan lingkungan.
A.SIKLUS BAHAN
Telah kita ketahui bahwa energi akan diambil dari
ekosistem pada saat melewati lingkungan rantai makanan. Sistem tersebut tidak
akan terus berfungsi tanpa masukan energi yang tetap dari luar. Dengan kata
lain, tidak ada siklus energi, tetapi hal ini tidak berlaku untuk bahan. Bahan
yang sama dapat dipakai berulang-ulang . Jadi dapat berulang-ulan melewati
ekosistem secara tak terbatas.
B.SIKLUS KARBON
CO2 yang terkandung dalam atmosfer dan larut
dalam airmembentuk persediaan C anorganik. Fotosintesa , terutama oleh tanaman
hijau, yang mengekstrak C dari cadangan batuan arang ini tercampur ke dalam
molekul organik komplek sebagai ciri bahan untuk hidup. Beberapa molekul
organik ini segera terurai lagi dan C nya dilepaskan sebagai Co2 oleh tanaman dalam respirasi, atau diubah
dalam bentuk yang lebih kompleks dalam bahan sisa atau tetap berada dalam hewan
samapi mati. Biasanya sisa tanaman dan bahan mati dari tanaman maupun hewan
diuraikan oleh pengurai , dan C nya dilepaskan sebagai CO2. C
mengikuti jalan pendek yang hanya mencakup 1-2 tingkatan tropis maupun jalan
panjang yang mencangkup 3,4 atau 5 tingkat tropis atau lebih, akan kembali
sebagai CO2 ke udara atau air segera setelah terjadi. Karbon selalu
bergerak dari cadangan anorganik ke sistem hidup dan kembali lagi.
C.SIKLUS NITROGEN
Nitrogen membangun 78% udara , Tetapi nitrogen mempunyai
aktifitas biologi yang sangat kecil. Tetapi ada beberapa mikro oeranisme yaitu
beberapa bakteri, alga biru, alga hijau dan beberapa kelompok jamur yang
menggunakan nitrogen dalam sintesis bahan yang dapat digunakan oleh organisme
yang lain. Proses ini disebut fiksasi nitrogen . Walaupun beberapa fiksasi bisa juga terjadi akibat pelepsan listrik,
seperti petir, namun jumlahnya adalah kecil dan fiksasi nitrogen biologis oleh
mikro organisme itulah yang menyediakan nitrogen terpakai untuk ekosistem bumi.
D.SIKLUS PHOSPAT
Mineral lain yang penting dalam kehidupan adal;sah
phospat , seperti nitrogen , phospat adalah satu-satunya unsur utama dalam
pupuk komersil. Berbeda dengan karbon dan nitrogen diamana cadangannya ada di
udara , phospat mempunyai cadangan dalam
karang.
https://www.google.com/search?q=siklus+bahan+ekologi&hl=id
E.SIKLUS
AIR
Bila air hujan jatuh di tanah, segera menguap kembali ke
udara. Dari air yang tidak segera menguap, diantaranya ada yang diserap tanaman
atwau diminum hewan, ada yang mengalir pada permukaan tanah menjadi aliran air
atau danau, dan ada yang menembus tanah ke tingkat air di bawah.
Air pada aliran air dan danau maupun air sub permukaan
kemudian mengalir ke laut.Siklus air yang tak pernah berhenti dari bumi
sebagaqi hujan kembali ke atmosfer melalui evaporasi dan kembali lagi ke bumi
melalui hujan mempertahankan lingkungan air murni dan memberikan suplai
kebutuhan air lagi ke bumi.Siklus air adalah faktor utama yang mengubah suhu
dan menjadi alat pengangkut bagi berbagai unsur kimia dalam ekosistem.
https://www.google.com/search?q=siklus+air&hl=id
11. Kesimpulan
Ekosistem
menentukan perubahan komposisi dan adaptasi organisme dalam suatu daerah
yang berada dibawah pengaruh tersebut.sebagai contoh, faktor fisik yang beraksi
pada pantai berkarang yaitu ombak dan gerakan di dasar bukan merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi organisme-organisme kecil yang terapung dilaut
terbuka. Oleh karena itu, masing-masing daerah
mengandung organisme dan cara adaptasi yang berbeda. Ekosistem mampu memelihara
dan mengatur dirinya sendiri seperti juga yang dilakukan oleh komponen-komponen
populasi dan organism-organismenya. Jadi, cybernetics (pandu atau pengatur),
ilmu pengendalian, mempunyai penerapan yang penting didalam ekologi terutama
karena manusia makin cenderung untuk mengacaukan pengendalian alam atau
berusaha menggantikan mekanisme buatan terhadap mekanisme alam. Homeostatis
(homeo = sama, stastis = berdiri) merupakan istilah yang umumnya diterapkan
kepada kecenderungan system-sistem biologi untuk bertahan terhadap
perubahan-perubahan dan tetap berada di dalam keadaan keseimbangan.
10. Saran
Agar ekosistem
menjadi seimbang sebaiknya manusia lebih menjaga alamnya dan tidak merusak
ekosistem. Manusia juga
seharusnya lebih melestarikan lingkungan nya dengan menjaga keanekaragaman
lingkungan nya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Soemarwoto otto.2001.Ekologi lingkungan hidup dan pembangunan.jakarta:djembatan
Ø Nyabakken W James.1998.biologi laut suatu pendekatan ekologi.jakarta:PT Gramedia
Ø Larry wolf Naughton.1998.Ekologi umum.UGM Press
Ø Irwan djamal zoeraini.2012.prinsip prinsip
ekologi,ekosistem,lingkungan,dan pelestariannya.Bumi aksara
Ø Hohnholz juergen.1988.ekologi.yayasan obor indonesia
Ø prawiro H.Ruslan “ekologi
lingkungan pencemaran” salatig, 1 januari 1979
Ø heddy sowasno.soemitro sutiman.1986.Pengantar ekologi.Rajawali jakarta
Ø odum eugene.1996.Dasar-dasar ekologi.UGM Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar